Senin, 06 Januari 2014

BANYAK ISTIGHFAR REZEKI LANCAR

"Barang Siapa Memperbanyak Istighfar (Mohon Ampun Kepada Allah), Niscaya Allah Menjadikan Untuk Setiap Kesedihannya Jalan Keluar dan Untuk Setiap Kesempitannya Kelapangan dan Allah Memberikan Rezeki (Yang Halal) Dari Arah Yang Tidak Sangka-Sangka." (Riwayat Imam Ahmad)
Saya harus bergerak. Cuma saya berfikir, gerak saya mesti sesuai dengan kecendrungan. Pilihan saya kemudian jatuh pada bisnis.
Saya sadar, saya bukanlah orang yang bisa berbisnis. Kemudian saya mencoba bisnis melalui internet (online) yang menjadi pilihan uatama saya. Di samping sesuai dengan kecendrungan, bisnis ini belakangan lagi ngetren.
Saya berupaya keras, siang kerja sebagai orang kantoran, sore sepulang kerja langsung online. Awalnya, usaha itu sering numpang fasilitas internet di kantor. Kadang juga mesti lembur di kantor karena jaringan internet di rumah memang tidak ada.
Jika dihitung dengan waktu, sudah setahun ini saya menjalankan bisnis online. Memang bener kata begawan bisnis, harus melalui pores panjang jika ingin sukses. Selain itu, juga harus sabar dan selalu tekun.
Kesabaran itu saya lakoni hampir setahun lebih, karena tidak membuahkan hasil yang bagus, bisnis saya pun sering bercabang. Tidak hanya menjual satu produk, setiap ada sesuatu yang baru lansung saya coba. Celakanya, hasilnya selalu mengecewakan.
Rasa putus asa kerap menghinggapi saya. Dalam keadaan seperti itu, seorang teman memberi semangat. Dia bilang orang yang baru memulai usaha biasanya selalu dihantui kegagalan.
Tapi, kata teman tadi, Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan usaha hambanya.
Kalimat sederhana itu sangat lekat di pikiran saya. Otomatis itu memberikan semangat kepada saya untuk bangkit. Berbagai upaya saya jalani. Antara lain, iklan diberbagai media online. Namun, lagi-lagi hasilnya masih nihil.
Saya benar-benar berada di puncak keputusasaan. Saya lalu memutuskan untuk menjadi karyawan saja. Satu ketika, saya ketemu dengan seorang ustadz yang sudah lama tidak berkomunikasi. Dalam sela perbincangan saya mengadu. Minta nasehat. Saya berharap nasehat ustadz tersebut memberikan penceraha dan jalan keluar.
Benar saja, nasihat ustadz tak jauh berbeda dengan nasihat teman tadi. Hanya saja berbeda sedikit, tapi dasarnya sama. "Sedekah yang banyak. Lebih penting lagi, istighfarnya ditambah," jelasnya singkat.
Amalan dari ustadz saya jalani sambil tetap fokus. Selesai shalat saya baca istighfar sebanyak mungkin. Di luar shalat pun zikir istighfar selalu saya baca.
Alhamdulillah, di luar dugaan, amalan yang tak pernah ditinggalakan Rasulullah SAW itu mengubah bisnis via online saya. Pelan tapi pasti, satu persatu konsumen membeli prodak saya. Bahkan sekarang selalu ada saja setiap hari yang bertanya dan membeli prodak yang saya tawarkan tersebut. Bahkan prodak-prodak yang saya pikir tidak laku pun mulai ada yang menanyakan.
Saya semakin yakin, istighfar memberi jalan pada setiap masalah. Maka tak heran Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan amalan ringan tapi nilainya berat itu. "Ya Allah berilah hamba istiqamah dalam menjalankan amalan sesuai tuntutan Rasulullah SAW."  

Minggu, 29 Desember 2013

Arti Sebuah Amanah

Kisah Sukses, Kisah Nyata, Cerita Rakyat.

Astaghfirullah......., begitu banyak amanah yang telah diberikan Allah SWT kepada kita yang seringkali abaikan, saking seringnya hingga kita tak lagi merasa bahwa hal itu adalah amanah, 

istri/suami, orang tua, anak kita dan Generasi kita adalah amanah yang harus kita jaga dan bina serta kita tunaikan hak-haknya, 

Harta dan Kekayaan kita adalah amanah 'TITIPAN ALLAH SWT' yang harus kita kembalikan kepadaNYA melalui perjuangan di JalanNya untuk memuliakan Islam dan Kaum Muslimin, jika tidak maka Allah akan AMBIL PAKSA yang membuat kita terpuruk dan terhina Dunia Akhirat

Kisah yang menghunjam hati kita ini akan membuat kita sangat berhati-hati dalam memegang amanah walau kecil sekalipun...
Beberapa waktu yang lalu datanglah seorang imam yang baru di masjid London, salah satu kota di Inggris.

Imam ini setiap harinya naik bis dari
rumahnya menuju ke kota sehingga sering naik
bis dengan supir yang sama !

Suatu hari beliau naik bis dan kemudian membayar harga karcisnya dan langsung duduk ! 

selang beberapa lama pak supir mengembalikan uang kembalianya, begitu beliau melihat uangnya, ternyata pak supir mengembalikan uang sisanya berlebih 20 pinis ! 

Sang Imam langsung berfikir untuk mengembalikan uang lebihnya karena bukan haknya ! tapi muncul dalam benaknya bisikan : lupakan urusan ini ! sisanya tidak seberapa, tidak ada seorangpun yang memperhatikannya, sebagaimana perusahaan bis mendapatkan pemasukan yang sangat banyak, uang segini tidak ada artinya bagi mereka dan tidak mengurangi sedikitpun pendapatannya ! Biar saya bawa, aku akan diam dan tidak akan aku kembalikan ! 

Berhentilah bis pada terminal yang dikehendaki sang Imam, sebelum keluar dari bis, Imam tersebut berhenti sejenak dan mengulurkan tangannya kepada sang supir dan berkata : ambillah ! anda memberikan kepada saya uang lebih dari yang semestinya aku terima ! 

Tersenyumlah sang supir seraya bertanya : bukankah anda Imam yang baru di masjid kota kami ini ? sejak beberapa waktu yang lalu aku berfikir hendak pergi ke masjid anda untuk mengenal agama Islam lebih dekat ! uang lebih tadi aku berikan kepada anda dengan sengaja untuk mengetahui bagaimana sikap anda ! 

Ketika sang Imam tadi turun dari bis, dia merasakan kedua lututnya menjadi lumpuh, tidak kuat menahan tubuhnya dan badannya hampir terjatuh merasakan beratnya peristiwa tersebut ! Kemudian berpegang dengan salah satu tiang di dekatnya, agar tidak terjatuh sambil memandang ke atas langit dan berdoa disertai tangisan : " Ya Allah......ampuni aku ya Allah....... ! hampir saja aku menjual agama Islam dengan harga 20 pinis ! ".

Sahabat, ada satu amanah agar kita segera MENGEMBALIKAN HARTA kita kepada Allah sang Pemilik melalui Program 'MEMBELI TANAH SORGA' di Rumah Yatim Indonesia, selengkapnya silahkan klik LINK ini